Siapa Kiai Dan Gus Itu? Inilah Kriteria -Nya

Halo sahabat yang selalu setia menemani Sebarkancara menyuguhkan beragam informasi yang penting untuk shobat ketahui.

Artkikel ini berbeda dengan artikel sebelumnya yang selalu menghadirkan artikel tentang game, otomotif, film dan lain sebagainya.

Namun kali ini Sebarkancara mengalihkan artikel tentang islam yang tidak kalah penting untuk kita ketahui bersama.

Oleh karenanya yuks selalu hadir di sebarkancara untuk mendapatkan informasi menarik seputar KEISLAMAN.

Kiai dan Gus adalah gelar tanpa syarat baku yang khusus sehingga makin lama makin tidak jelas. Termasuk juga Ustaz, Ajengan, Tuan Guru dan gelar masyarakat lainnya. Meminjam istilah Kiai Hasyim Muzadi "Awalnya orang biasa, terpilih jadi pengurus NU, malamnya dilantik, paginya dipanggil nama Kiai".

Berbeda dengan gelar akademis, disebut sarjana jika sudah melewati prosedur dan jenjang yang sudah jelas standarnya. 

Baik strata satu hingga S3. Menariknya agama di luar Islam memakai metode ini. Sebut saja di Kristen, Pendeta tidak bisa secara tiba-tiba mengaku atau dipanggil Pendeta kecuali sudah lulus S1 jurusan Theologi dan diterima oleh jemaah di tempat ibadah mereka. 

Anaknya Pendeta juga tidak bisa mewarisi jabatan Pendeta kecuali menempuh jalan yang sama dalam proses pendidikannya. 

Di Islam terlalu berat menjalani cara ini sebab sudah ada puluhan ribu pesantren dan ratusan ribu ustaz. Bisa ikut standarisasi Dai di MUI saja sudah kemajuan yang sangat besar.

Maka saat ini kita yang memberi predikat Kiai, Gus dan Ustaz perlu melihat kembali siapa sebenarnya Kiai, Gus dan Ustaz. 

Kriterianya dijelaskan oleh salah satu Rais Am PBNU yang semasa dengan Gus Dur, yaitu KH Ahmad Siddiq. Di buku Khittah Nahdliyah beliau mengulas dengan ringkasan seperti ini:

Kriteria Gus dan Kyai

"Ulama adalah pewaris Nabi. Apa yang diwariskan oleh Nabi? Ada 3, yaitu Alim (harus berilmu), Abid (harus ahli ibadah) dan Arif (bijak, berakhlak)"

Kalau ada yang alim dan ahli ibadah tapi tidak berakhlak maka belum layak menyandang Kiai atau Ustaz. 

Jika ahli ibadah dan akhlak mulia tapi ilmu agama belum mumpuni juga belum masuk standar pewaris Nabi. Dan seterusnya.

Gus itu terlanjur disematkan kepada sosok calon Kiai di masa depan. Maka Gus juga sudah mulai harus disadarkan untuk berproses menuju 3A di atas, Alim, Abid dan Arif.

Semoga dari pandangan di aras bisa membuka cakrawala pemikiran kita terhadap 2 sebutan tersebut, dan apapun gelarnya kita tetap tunduk dan hormat kepada keduanya.

Baca Juga:

Namun, semua sebutan itu dekat kepada Allah Swt bukan karena gelarnya, tetapi karena ketaqwaaanya dan ibadahnya.

Demikianlah artikel yang bisa kami suguhkan kepada sahabat semua, semoga bisa bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Siapa Kiai Dan Gus Itu? Inilah Kriteria -Nya"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah artikel